Peresmian masjid se-kabupaten Bintan
Bintan. Suatu bangsa yang maju selalu diikuti dengan dua hal, pembangunan fisik ekonominya dan jiwa raga penduduknya. Kunjungan ke Bintan hari ini, mengkombinasikan keduanya. Selain peresmian kawasan wisata juga dilakukan peresmian masjid se-kabupaten Bintan. “Kita melihat dua sisi, kesenangan dan religinya,” ucap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika memberi sambutan pada peresmian masjid se-kabupaten Bintan di Masjid Baitul Makmur Tanjung Uban, Minggu, 31 Mei 2015.
Masjid di Indonesia, kata Wapres, dibangun atas prakarsa masyarakat. Sama halnya dengan Pakistan. Namun, di negara-negara Islam lainnya, seperti Arab Saudi, Maroko, Kuwait, dan Brunei, pembangunan masjid diatur oleh pemerintah. Oleh karena itu, Masjid di Indonesia, lebih demokratis. Menurut Wapres kalau Di Malaysia, sebelum khotib memberikan ceramah, ia akan memberikan pujian kepada Allah SWT, Nabi Muhammad, dan dilanjutkan dengan Raja, Sultan, dan pemerintah. “Kalau di kita, khotib ada yang memuji gubernur, ada juga yang mencelanya,” gurau Wapres disambut tawa hadirin.
Jumlah masjid dan musholla di Indonesia, lanjut Wapres, terbanyak di dunia, bahkan melebihi Saudi Arabia. Wapres mencatat, jumlah masjid lebih dari 250 ribu, sementara musholla lebih dari 50 ribu. “Namun jumlah sesungguhnya tidak ada yang tahu, saking banyaknya,” canda Wapres.
Banyaknya masjid di Indonesia, harap Wapres, dapat digunakan oleh masyarakat tidak hanya sebagai sarana ibadah, tetapi juga sebagai pusat komunitas (community center) untuk pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan. Kepada para khotib, Wapres berpesan, agar ceramah yang diberikan tidak selalu tentang surga dan neraka, halal atau haram, tetapi juga meluas, misalnya tentang ekonomi umat Islam.
Syariah Islam, Wapres menambahkan, terdiri dari akidah, ibadah dan muamalat yang harus dijalankan dengan seimbang. “Akidah tetap saja percaya dan keyakinan. Ibadah boleh lebih tidak boleh kurang, tapi kalau muamalat kehidupan sehari-hari semua halal terkecuali yang haram,” ucap Wapres.
Menurut Wapres, keseimbangan ini sesuai dengan doa sapu jagat yang biasa dibacakan diakhir doa, yakni Robbana Aatina Fid Dunya Hasanah Wafil Aakhiroti Hasanah Waqinaa ‘Azaabannar. Dengan keseimbangan dunia dan akhirat ini, maka umat Islam akan selamat. Disamping itu, masjid memberikan manfaat karena dapat meningkatkan taraf hidup umat melalui pembahasan muamalat. “Jadi, kita tidak hanya memakmurkan masjid, tapi masjid memakmurkan kita,” tegas Wapres.
Dalam kesempatan itu Wapres juga menyinggung kondisi sound system yang biasa digunakan untuk kegiatan beribadah di masjid yang biasanya tidak bagus. Padahal, kata Wapres, kegiatan di masjid itu 8% mendengarkan, 10 % ibadah, 10% membaca doa-doa. Untuk itu sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Wapres bersama pengurus DMI berjanji akan mengatur kondisi sound system yang ada di masjid-masjid.
Masjid merupakan sarana ibadah pemeluk agama Islam. Wapres menekankan, ujung dari pada agama Islam adalah adab dan akidah. Melihat kondisi saat ini, dimana negara-negara Islam saling menyerang dan membunuh, Wapres menunjukkan keprihatinannya. Untuk itu, Wapres mengajak umat untuk membangun Islam yang moderat, atau yang dikenal dengan Islam nusantara.
Menurut Wapres Islam di Indonesia, sangat terbuka berbeda dengan di negara-negara lain. Wapres mencontohkan, Hari Raya Waisyak, yang nanti jatuh pada tanggal 2 Juni 2015, menjadi hari libur nasional, meskipun umat Budha yang ada di Indonesia kurang dari 7%. Sementara di negara lain seperti Amerika dengan jumlah pemeluk Islam kurang lebih 5%, Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha tidak pernah menjadi hari libur nasional. “Coba tunjukkan di dunia ini negara yang merayakan hari kebesaran agama seperti di Indonesia?” ucap Wapres.
Toleransi beragama juga menjadi perhatian pemerintah Bintan. Sebelumnya, Bupati Bintan Ansar Ahmad menyampaikan bahwa sebelum peresmian Masjid sekabupaten Bintan ini, pemda setempat telah merehabilitasi rumah-rumah ibadah, yakni 205 masjid, 26 gereja, dan 15 wihara. “Seluruh rumah ibadah direhabilitasi agar lebih baik performancenya,” ungkap Ansar.
Selain masjid, ujar Ansar, juga dibangun Qur’an Center yang guru-gurunya dimabil dari lulusan Gontor dan daerah-daerah lain di Indonesia. Terkait peresmian masjid sekabupaten Bintan, Anshar mengatakan, 1 masjid masih dalam proses pembangunan, yaitu di Kecamatan Gunung Kijang.
Usai memberikan sambutan, didampingi Menkominfo Rudiantara, Menpar Arief Yahya, Gubernur Kepri Muhammad Sani, dan Bupati Bintan Ansar Ahmad, Wapres menandatangani prasasti delapan masjid se-kabupaten Bintan. Kedelapan masjid tersebut adalah , yaitu Masjid Al Fallah Kecamatan Toapaya, Masjid Besar Al Hikmah Kecamatan Seri Kuala Lobam, Masjid Besar Baitul Makmur Kecamatan Bintan Utara, Masjid Besar Baitussyakur Kecamatan Teluk Bintan, Masjid Besar Nurul Iman Kecamatan Bintan Timur, Masjid Jamiatul Aulia Kecamatan Teluk Sebong, Masjid Besar Al Ma’ruf Kecamatan Bintan Pesisir, dan Masjid Besar Baiturahmat Kecamatan Tambelan. (Siti Khodijah)