Nusa Dua-Bali, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengungkapkan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan oleh seluruh negara, baik di negara dengan pendapatan rendah, medium, maupun di negara dengan pendapatan tinggi.

“Pada 2008 kita mengetahui semua bahwa justru yang jadi stimulus untuk meningkatkan recovery ekonomi dunia ini, di banyak negara justru membangun infrastruktur lebih banyak lagi agar masyarakat mendapat pekerjaan dan juga kemajuannya,” ujar Wapres ketika menyampaikan pidato Kunci pada Global Infrastructure Forum 2018 di Laguna Hotel Nusa Dua Bali, Sabtu, 13/10.

Lebih lanjut Wapres memaparkan betapa penting infrastruktur bagi suatu negara mana saja dalam kondisi apa saja, terlebih dalam kondisi krisis seperti dialami masyarakat Palu, yang ia saksikan saat kunjungan kemarin bersama Bank Dunia.

Diceritakan bahwa akibat infrastruktur terganggu, karena gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, daerah itu menglami kepanikan yang luar biasa akibat tidak ada listrik, komunikasi telepon telephon terputus, penjualaan bahan bakar minyak tidak berjalan, sehingga masyarakat bingung karena tidak bisa melihat informasi dari televisi serta tidak ada transportasi karena tidak ada bahan bakar.

“Kita bisa bayangkan dalam krisis butuh infrastruktur. Artinya tidak ada negara satu pun yang tidak membutuhkan infrastruktur,” terangnya.

Wapres pun menyatakan sukacitanya atas gelaran pertemuan rangkaian Annual Meeting IMF – World Bank 2018 ini yang menghadirkan begitu banyak bank pembangunan dari seluruh dunia, untuk membicarakan kerja sama meningkatkan infrastruktur dengan berbagai cara untuk kemajuan bersama.

“Infrastruktur dibutuhkan negeri ini. Tiongkok mempunyai rencana, Afrika mempunyai rencana yang sama, Eropa tentu punya kualitas yang sama,” tuturnya.

Menurut Wapres kebutuhan infrastruktur tergantung kondisi dari negeri itu sendiri, seperti Indonesia sebagai negara kepulauan, infrastruktur untuk menghubungkan antar pulau di satu daerah dengan daerah lain menjadi sangat penting. Dengan konektivitas antar daerah, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat.

“Karena itu, transportasi semua ini tentu adalah dapat dilaksanakan karena kita melakukan kerja sama yang baik.” ucapnya.

Di akhir pidatonya, Wapres mengharapkan adanya kesepakatan yang sama untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan di berbagai negara secara bersama-sama.

“Karena apabila suatu negara tidak maju secara bersama-sama, maka ekonomi akan ketinggalan,” tandasnya.

Sebelumnya, The Vice President for Finance and Risk Management of the Asian Development Bank (ADB) Ingrid Van Wees pada pembukaan acara mengatakan bahwa apabila perkembangan teknologi dimanfaatkan dengan baik, maka pembangunan infrastruktur akan sukses.

Global Infrastructure Forum 2018 merupakan forum ketiga yang untuk pertama kalinya diselenggarakan secara internasional di Indonesia.

Sebelumnya, forum ini dilakukan di Amerika Serikat. Pokok pembahasan kali ini adalah “Unlocking Inclusive, Resilient, and Sustainable Technology Driven Infrastructure” yang dilakukan dalam 4 sesi.

Forum ini dihadiri oleh Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan delegasi luar negeri seperti Europian Investment Bank, Asian Development Bank (ADB), dan International Finance Corporation (IFC).

Selepas menghadiri GIF 2018, Wapres yang didampingi Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widiyanto, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, dan Wijayanto Samirin, segera bertolak kembali ke Jakarta. (RMS/RN KIP-Setwapres).