Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan peringatan hari santri yang setiap tahun diselenggarakan jangan lagi bersifat seremonial, tetapi harus bermanfaat langsung bagi santri dan pesantren.
“Peringatan hari santri harus diisi dengan kegiatan yang memiliki semangat produktif, berkreasi, dan berinovasi. Jangan lagi ada kegiatan yang sifatnya hanya seremonial, karena hanya akan menghabiskan waktu dan biaya” tegas Wapres saat menerima Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid-Islamiyah Nahdlatul Ulama di Kantor Wakil Presiden, Jl. Veteran III, Jakarta, Senin (2/10/2017).
Lebih jauh Wapres menekankan, santri harus diajarkan kemandirian dan juga berwirausaha. Pada momen peringatan hari santri tersebut, sambung Wapres, bisa saja mengundang pengusaha-pengusaha lokal yang telah sukses untuk bercerita dan berdialog soal pengetahuan dan pengalamannya selama menjadi pedagang. “ Rosul mengajarkan kita untuk berdagang. At tijarah, sunnati, berdagang adalag sunahku,” ujar Wapres.
Tidak harus mengundang pengusaha besar dari Jakarta, cukup pengusaha lokal-lokal saja yang sudah sukses” ujar Wapres. Wapres menambahkan pesantren juga bisa menyelenggarakan pelatihan-pelatihan dengan mengundang perbankan, kementerian dan lembaga yang membidangi usaha kecil menengah.
Pada kesempatan tersebut, Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid-Islamiyah Nahdlatul Ulama menyampaikan apresiasi kepada Wapres yang telah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kemajuan santri dan pesantren di Indonesia. Pengurus bermaksud mengundang Wakil Presiden pada Pembukaan Peringatan Hari Santri ke-3 pada 23 Oktober 2017 yang akan datang, bertempat di Bandung Jawa Barat, dengan tema ‘Santri Mandiri, NKRI Hebat’. Dalam rangkaian kegiatan hari santri diselenggarakan Liga Sepak Bola Santri, dan dihadiri oleh ratusan pesantren dan ribuan santri.
Hadir bersama Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar.