Asalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua, bismillahirrahmanirrahim.
Yang saya hormati para menteri negara sahabat, Sekretaris Jenderal ASEAN, Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Eksekutif UNESCAP, Gubernur Bali dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Wakil Presiden dan CEO Asia-Pacific Institute for Broadcasting Development (AIBD), Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia, para delegasi Asia Media Summit 2023, hadirin sekalian para undangan yang saya hormati.
Pertama-tama, saya menyampaikan salam hangat dari Bapak Presiden yang sedianya menghadiri acara ini, namun berhalangan karena harus memenuhi agenda kenegaraan lainnya.
Hadirin yang saya hormati, media adalah mata dan telinga bagi masyarakat yang berfungsi vital sebagai sumber informasi, gagasan, pendidikan, hiburan, kebijakan, dan persoalan publik yang layak mendapatkan perhatian para pengambil kebijakan.
Di tengah gencarnya upaya global untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, peran media sangat strategis dalam meningkatkan literasi di level individu, masyarakat, maupun institusi negara agar terbangun kesadaran kolektif. Media juga memainkan peran koreksi atas arsitektur kebijakan negara agar terus berada di jalur yang tepat, adil dan memihak kepada masyarakat.
Apalagi pascahantaman aneka krisis yang saling berkelindan seperti sekarang, media mesti mampu mengoptimalkan peranannya sebagai penyalur, sekaligus penyaji gagasan yang segar, yang dapat menjadi solusi sekaligus membangun paradigma kolaborasi yang saling menguntungkan.
Demikian pula, kehadiran media memberikan andil sebagai jembatan perdamaian, dalam membangun nilai, sistem, dan aksi-aksi damai yang berkelanjutan, baik di level nasional, regional, hingga global. Sebagaimana yang kita yakini, lingkungan yang damai adalah kunci bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Hadirin sekalian, pada forum Asia Media Summit ke-18 ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, saya percaya bahwa perubahan adalah keniscayaan. Kita semua harus bergerak untuk melakukan adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berubah cepat.
Industri media tidak terbebas dari dampak revolusi digital. Kecanggihan teknologi digital tidak sekadar memunculkan gawai model baru, tetapi bahkan mampu mengubah pola pikir dan mempengaruhi perilaku konsumen.
Media sosial menjadikan perubahan dalam konsumsi berita semakin drastis. Survei di berbagai negara pada tahun 2020 menunjukkan lebih dari 50% penduduk usia dewasa menjadikan media sosial sebagai sumber berita. Kemampuan media untuk beradaptasi di tengah persaingan super ketat dan serbuan konten yang dapat memicu kejemuan, menentukan keberlangsungan media tersebut.
Di dunia digital konsumen meninggalkan jejak-jejak data mengenai preferensi konten, perilaku, dan pola pikir konsumen. Data tersebut dapat dianalisa untuk menghasilkan keputusan yang menguntungkan bagi media, sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen. Media yang mampu menavigasi perubahan akibat ekspansi digital akan dapat mempertahankan bahkan menambah jumlah konsumennya.
Kedua, saya mengajak media untuk memperkuat peran dasar sebagai jembatan komunikasi dan informasi dalam pendidikan publik. Arus informasi sangat deras, datang silih berganti secara cepat. Media ditantang untuk konsisten menyebarkan informasi yang valid, sehingga menjadi kekuatan dalam membangun peradaban.
Ketiga, berbagai studi menunjukkan hubungan yang kuat antara pembangunan media dengan indikator pertumbuhan ekonomi, antara lain, melalui peningkatan literasi publik. Sejatinya, agenda pemerintah memang tidak dapat berjalan sempurna tanpa interaksi yang saling membangun antara negara dan masyarakat yang difasilitasi oleh media.
Saya mengajak media untuk memperkuat peran dalam penguatan demokrasi, pemulihan ekonomi yang inklusif, literasi publik atas komitmen pencapaian target-target pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, ekonomi hijau, perdamaian global dan agenda strategis lainnya.
Yang keempat, kekuatan media yang dipadukan dengan kecanggihan teknologi dapat menjadi kekuatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun juga berpotensi memperlebar kesenjangan antara individu. Saya yakin, jaringan media dari berbagai negara yang hadir pada Asia Media Summit ke-18 ini memiliki pengalaman unik untuk saling tukar pandangan dan membangun kolaborasi yang berguna dalam upaya pemulihan ekonomi secara berkelanjutan dan juga berkeadilan.
Sebagai penutup, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Asia Media Summit ke-18 Tahun 2023 saya nyatakan secara resmi dibuka. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan ‘inayah-Nya, pertolongan-Nya, dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***