Jakarta, wapresri.go.id – Pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi digital di segala tatanan kehidupan. Di bidang kesehatan, negara dituntut memperkokoh ketahanan kesehatan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat secara menyeluruh.
Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah meluncurkan SatuSehat, platform layanan kesehatan yang mengintegrasikan histori resume medis pasien dari berbagai fasilitas kesehatan. Sistem ini dipandang dapat menjadi dasar bagi pembangunan ekosistem kesehatan digital yang solid. Selain itu, kehadirannya tentu akan memberikan kemudahan sekaligus nilai keekonomian bagi pasien.
“Transformasi digital kesehatan yang mampu menciptakan kemudahan bagi masyarakat, sekaligus memiliki dampak positif terhadap ekonomi kesehatan di Indonesia, mesti terus kita kembangkan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri secara daring webinar internasional yang digelar oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Sabtu (10/12/2022).
Dalam acara bertajuk “Towards System of ‘SatuSehat’ in Indonesia: Opportunities and Challenges from Public Health Perspectives” tersebut, lebih jauh Wapres mengemukakan keunggulan SatuSehat yang mencakup aspek pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Dari sisi pelayanan kesehatan kuratif, Wapres menilai teknologi digital perlu didorong untuk mencegah penyakit-penyakit katastropik, seperti penyakit jantung dan kanker, yang membutuhkan perawatan medis lama dan berbiaya tinggi.
“Apabila dengan bantuan teknologi digital, penyakit tersebut bisa terdeteksi lebih awal dan dapat dilakukan upaya penanganan segera, diharapkan dapat menurunkan beban biaya pengobatan yang cukup signifikan,” ucapnya.
Meskipun demikian, sambung Wapres, masih terdapat berbagai tantangan dalam membangun ekosistem kesehatan digital, diantaranya, regulasi, sumber daya manusia, teknologi, infrastruktur kesehatan, dan perlindungan keamanan data.
“Selain itu, kepemimpinan digital juga amat penting dalam merumuskan kebijakan dan menginisiasi inovasi digital, serta mengoordinasikan kolaborasi dan kerja sama antarpelaku di sektor kesehatan,” imbuh Wapres.
Oleh karena itu, dalam kesempatan yang sama, Wapres mengundang kolaborasi dari semua pihak dalam mencari solusi atas beragam persoalan terkait pengembangan ekosistem kesehatan digital di Indonesia.
“Melalui seminar ini, saya berharap dapat dihasilkan berbagai masukan yang berharga bagi upaya mempercepat pelaksanaan transformasi sistem kesehatan di tanah air, khususnya yang berbasis digital, dalam rangka menciptakan kemudahan dan keekonomian bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Sebagai informasi, acara ini merupakan rangkaian program Online Seminar Series 22 yang digelar FKM UI. Webinar ini ditujukan untuk memberikan wawasan dan menjadi wadah bagi mahasiswa, akademisi, dan pemangku kepentingan untuk berbagi praktik dan pengetahuan seputar peluang dan tantangan dalam penerapan sistem layanan informasi kesehatan terpadu, khususnya dari perspektif kesehatan masyarakat.
Hadir dalam seminar ini sejumlah narasumber, antara lain, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, Spesialis Okupasi dari Singapura, Melvin Seng, Konsultan De Martinis Telemedicine Panel dari Italia, Nando Campanella, Ketua Asia eHealth Information Network dari Thailand, Boonchai Kijsanayotin, dan Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan dari Indonesia, Setiaji, beserta segenap civitas academica UI.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Tim Ahli Wapres Iggi Haruman Achsien. (RR/AS, BPMI-Setwapres)