Nusa Tenggara Barat, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menekankan untuk fokus pada percepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi dampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini disampaikan oleh Wapres saat memimpin Rapat Koordinasi tentang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Alam di Provinsi Nusa Tenggara Barat di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat, Minggu (4/11).

“Semua ini intinya percepatan, karena seluruh sistemnya sudah disetujui dan dana juga sudah diberikan,” tegas Wapres.

Kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi perhatian Wapres, karena ada batasan orang bisa hidup dan beraktivitas di tempat pengungsian. Menurutnya, kalau masyarakat hidup di pengungsian lebih dari enam bulan maka akan mulai timbul masalah kesehatan dan juga masalah sosial.

“Pemerintah Daerah beserta segenap pihak yang terlibat harus membuat time schedule dan menetapkan target kapan semua harus selesai. Diharapkan Maret 2019 sudah selesai semua sehingga masyarakat dapat kembali menempati rumahnya masing-masing,” pinta Wapres.

Kebutuhan produksi aplikator rumah tahan gempa harus dihitung kembali berapa yang dibutuhkan sehingga jumlah produksi dapat disesuaikan. Pelibatan mahasiswa teknik juga harus dimaksimalkan untuk membantu mempercepat pembangunan hunian. Begitu pula pengusaha di daerah, karena selain membantu masyarakat ini juga peluang bisnis yang baik.

Sebelumnya Wapres mendengarkan progres dan hambatan yang dikemukakan oleh seluruh Bupati dan Walikota serta Gubernur terkait rehabilitasi dan rekonstruksi. Kepala BNPB juga melaporkan perkembangan yang telah dilakukan di NTB hingga hari ini.

Menurut Wapres semua hambatan bisa diatasi apabila semua pihak aktif terlibat, termasuk juga masyarakat. Masyarakat harus aktif ikut membangun kembali rumahnya, karena konsep yang diinginkan sejak awal oleh pemerintah adalah swakelola.

“Masyarakat jangan hanya melihat, tapi ikut mengerjakan,” ucap Wapres.

Terkait dengan penarikan TNI, Wapres menjelaskan memang sudah waktunya ditarik karena keadaan perlahan sudah kembali normal dan keberadaan TNI hanya pada waktu masa tanggap darurat.

Sebelum memimpin rapat di Kantor Gubernur, Wapres menyempatkan meninjau proses pembangunan rumah warga di Pengempel Indah Bertais. Wapres berdialog dengan warga dan menanyakan kemajuan dan hambatan yang dialami dalam proses pembangunan.

Kemudian Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Mataram juga tak luput ditinjaunya yang kini telah dapat digunakan kembali pasca perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah.

Seusai mengikuti rapat, Wapres bersama rombongan terbatas menuju Bandar Udara Internasional Lombok untuk kembali ke Jakarta. (MC/RN, KIP-Setwapres).