Tolikara

Penjelasan Juru Bicara Wakil Presiden

Makassar. Juru bicara Wakil Presiden Husain Abdullah menjelaskan bahwa beberapa saat setelah peristiwa Tolikara, Pak Jusuf Kalla (JK) langsung bekerja untuk menyelesaikan masalah. Ketika sebagian orang nyinyir-mengumpat, Pak JK sudah melangkah jauh dari pada sibuk berpolemik dan berwacana.

Semua komponen telah dikonsolidasikannya meskipun tidak mudah karena bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri. Tetapi seorang pemimpin memang tidak boleh mengenal lelah dan kenal waktu siang maupun malam. “Harus punya kepemimpinan yang kuat untuk memberi kenyamanan dan rasa aman kepada segenap rakyat,” ucap Husain.

Akan situasi seperti di Tolikara, kata Husain, Pak JK memiliki pengalaman panjang yang terpelihara, baik menyelesaikan pertikaian dalam negeri maupun luar negeri. Karena itu dalam menanggapi setiap kasus, kata demi katanya terukur dan mengandung manfaat. “Ia tidak menyampaikan sesuatu tanpa alasan, logika, informasi yang akurat dan tujuan yang maslahat bagi bangsa,” ujar Husain.

Lebih jauh Husain menjekaskan bahwa dalam tindakan dan perkataannya, Pak JK selalu berusaha netral dan berimbang menghadapi setiap konflik dengan latar belakang apapun, mengingat posisinya yang menempatkan diri sebagai juru damai.

Pak JK mengajarkan hanya seorang netral dan tidak memihaklah yang bisa diterima semua pihak dan hanya yang bisa diterima semua pihaklah yang mampu berdiri tegak sebagai Juru Damai. Sebagai seorang juru damai, JK selalu sadar bahwa apa yang Ia kerjakan pada tahapannya akan ada yang menuai kritik ada yang langsung diterima. “Namun apapun pilihannya Pak JK tidak pernah balik badan. Ia memilih pasang badan dengan segala resikonya,” ucap Husain.

Pekerja keras seperti Pak JK tidak banyak dimiliki bangsa-bangsa lain. “Berilah kesempatan, sembari memberinya dukungan moril untuk kedamaian bangsa kita,” kata Husain.

****