Jakarta. Indonesia harus menunjukkan ketegasan sikap dalam berdiplomasi dengan negara-negara di dunia, terutama dalam hal politik, ekonomi dan perdamaian dunia.

“Indonesia negara besar yang harus mempunyai pendirian, dan pendirian itu dalam dunia diplomasi internasional harus ditegaskan,” demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat memberikan pengarahan kepada para calon duta besar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri pada Rabu, 11 November 2015.

Dalam kancah Internasional, Wapres mengharapkan Indonesia tidak hanya sekedar mengikuti arus atau bersikap netral. “Tetap saja kita harus punya prinsip, walaupun pada akhirnya prinsip itu pun bertentangan dengan negara lain. Karena itu kita bisa berdiri berbeda, untuk prinsip-prinsip yang kita jalankan demi kepentingan negeri ini,” tandas Wapres.

Selanjutnya Wapres berpesan kepada para calon dubes agar menempatkan Indonesia dalam posisi sejajar dan setara dengan bangsa lain. “Jangan pernah merasa kita lebih di bawah dari negara manapun di dunia ini,” tegas Wapres.

Perhatian dunia, menurut Wapres, selama ini selalu tertuju kepada negara yang dinilai memiliki kekayaan atau kebijakan politik luar negeri yang sangat keras.

Meskipun Indonesia bukan termasuk dari kelompok negara tersebut, namun tetap memiliki potensi untuk menarik perhatian dunia, karena mempunyai 250 juta penduduk sebagai pasar ekonomi.

“Indonesia menjadi daya tarik ekonomi bagi negara-negara besar seperti Amerika dan China, karena besarnya penduduk yang dimiliki,” tutur Wapres.

Wapres juga mengingatkan agar para duta besar nantinya tetap mengetahui apa yang menjadi “national interest” di dalam negeri dan menjaga kepentingan bangsa ini dalam melakukan diplomasi.

“Diplomasi bukan hanya hadir disitu, tiap malam hadir di dinner atau resepsi, tetapi bagaimana mengambil manfaat dari suatu hubungan yang baik,” pesan Wapres.

Menutup arahannya, Wapres mengucapkan selamat bertugas bagi para calon duta besar yang nanti akan diberangkatkan ke sejumlah negara. (Taufik Abdullah)