Singapura, wapresri.go.id – Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam mengungkapkan bahwa dirinya mengikuti perkembangan politik di Indonesia, bahkan hafal nama-nama kandidat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024 mendatang. Untuk itu, saat bertemu Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, ia mengambil kesempatan untuk bertanya langsung mengenai kondisi politik Indonesia menjelang Pemilu 2024.

“Beliau [Presiden Singapura] juga tahu siapa saja kandidat yang akan masuk dalam kancah Pemilu Presiden di Indonesia, dia tahu kandidat Bapak Prabowo dan Bapak Gibran, dia juga tahu Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud, disebut juga Bapak Anies dan Bapak Muhaimin Iskandar. Tiga-tiganya ini seperti apa dan bagaimana ke depannya menurut Bapak Wakil Presiden, ditanya seperti itu,” ungkap Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi di St. Regis Hotel, dalam keterangannya seusai mendampingi Wapres dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Singapura yang berlangsung hari ini di Istana Presiden Singapura, Senin (11/12/2023).

Mendapat pertanyaan tersebut, lanjut Masduki, Wapres pun menjawab bahwa seluruh kontestan Pemilihan Presiden akan bertarung dengan baik dan Pemilu akan berjalan dengan lancar dan aman.

“Bagi Indonesia, yang terpenting siapapun yang akan menjadi dan akan terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, yang penting kata Wapres, semuanya bisa berjalan lancar dan aman sehingga tidak mengganggu terhadap kondisi stabilitas politik di dalam negeri dan tentunya juga tidak mengganggu terhadap hubungan Indonesia dengan tetangga-tetangga terdekat, termasuk Singapura,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Masduki menyampaikan bahwa pada pertemuan hari ini, Presiden Singapura juga menanyakan terkait hubungan antaragama di Indonesia, termasuk perkembangan Ormas-Ormas Islam dalam 20 tahun terakhir dan ke depan.

“Wakil Presiden [pun] menjawabnya dengan optimis, dengan berbagai argumentasi yang faktual, yang sifatnya lapangan, salah satunya dia menjelaskan mengenai bagaimana pembinaan-pembinaan yang dilakukan oleh berbagai pihak, dalam hal ini Menteri Agama dan Kementerian Agama [dalam menjaga hubungan antaragama] sudah berjalan dengan baik,” jelasnya.

Bahkan, sambungnya, tidak hanya dari sisi pemerintah, pelibatan masyarakat sipil dan ormas keagamaan dalam menjaga hubungan harmonis antarumat beragama juga terus dilakukan.

“Tidak hanya sifatnya state dan government yang melakukan itu, tapi juga adalah bagaimana agar yang terjadi di Indonesia itu bahwa civil society dan ormas-ormas juga sudah bekerja dengan baik seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan yang lain-lain, [termasuk] gereja-gereja semuanya dengan tokoh-tokohnya bisa melakukan dialog antaragama dengan baik,” papar Masduki.

“Disebutkan di situ juga ada FKUB, Forum Kerukunan Umat Beragama, yang sudah berjalan dengan baik, bahkan dibiayai oleh pemerintah daerah masing-masing di tingkat provinsi, di tingkat pemda, dan semuanya dijelaskan dengan baik,” imbuhnya.

Sementara dari sisi penguatan hubungan kerja sama antarnegara, Masduki memaparkan bahwa pertemuan yang berlangsung cukup hangat antara Presiden Singapura dan Wapres Ma’ruf Amin ini juga membahas tiga isu strategis lainnya.

“Yang pertama, Wapres menyampaikan salam Presiden Jokowi kepada Presiden Baru Singapura, [sekaligus] mengundang untuk datang ke Jakarta. Nah kapan [waktunya], itu akan ditentukan dan disanggupi untuk sesegera mungkin dilakukan kunjungan,” sebutnya.

Kedua, sebut Masduki, Wapres menekankan pentingnya peningkatan dan perluasan kerja sama kedua negara dalam bidang investasi, meskipun selama ini telah berlangsung dengan baik.

“Singapura itu salah satu investor terbesar di Indonesia, maka Indonesia menawarkan untuk bagaimana agar Singapura bisa berinvestasi di bidang kesehatan yang rencananya sudah berjalan sampai saat ini. Lahannya ada di Sanur, Bali,” tegasnya.

Kemudian yang ketiga, Wapres juga menekankan pentingnya kerja sama Indonesia-Singapura dalam bidang industri halal. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, menurutnya Indonesia dapat menjadi mitra strategis Singapura dalam pengembangan industri halal yang saling menguntungkan kedua negara.

“Di samping juga bagaimana supaya ada kerja sama antara pemerintah Singapura dan Indonesia dalam hal ini untuk bidang sertifikasi, ada Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Indonesia dan ada Majelis Agama di Singapura, supaya bagaimana standardisasi kedua negara ini bisa saling menyesuaikan dan saling bekerja sama, agar masing-masing produk tidak terhambat untuk masing-masing kedua negara. Dan itu juga akan direalisasikan oleh pemerintah Singapura dan Indonesia tentunya,” pungkas Masduki. (EP-BPMI Setwapres)