Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla tadi malam menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh dan pimpinan organisasi masyarakat (Ormas) Islam di rumah dinas Wapres Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, Jumat (26/10).
Pertemuan yang berlangsung sekitar dua setengah jam ini, hadir sejumlah tokoh Ormas Islam yaitu Ketua MUI Ma’ruf Amin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar, dan Ketua Syarikat Islam Hamdan Zoelva dengan harapan dapat menjaga ketertiban di masyarakat. Pemerintah dan Ormas Islam juga menyesalkan kasus tersebut.
“Kami menjaga kedamaian, kita kembalikan kepada hukum dan juga ukhuwah Islamiyah tetap terjaga. Itu pokok dari maslah ini,” ujar Wapres.
Dalam pertemuannya, Wapres menerima pendapat dari Ormas Islam yang hadir hingga Kapolri dalam menyikapi peristiwa pembakaran bendera di Kec. Limbangan Kab. Garut Jawa Barat yang berakhir pada lima pernyataan bersama.
Kepada awak media, Wapres membacakan lima pernyataan bersama tersebut yang di tandangani para tokoh dan pimpinan ormas Islam seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin, Ketua PB NU Said Agil Siraj, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan lain-lain.
Berikut pernyataan lengkap yang dibacakan Wapres;
1. Para Pimpinan Ormas Islam mengingatkan bahwa bangsa Indonesia dalam mengatasi berbagai masalah bangsa, selalu diselesaikan dengan musyawarah dan saling pengertian, serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan kearifan dan nilai luhur bangsa;
2. Para Pimpinan Ormas Islam yang hadir menyesalkan terjadinya pembakaran bendera di Kec. Limbangan, Garut dan sepakat untuk menjaga suasana kedamaian, serta berupaya meredam situasi agar tidak terus berkembang ke arah yang tidak diinginkan;
3. Dalam upaya menyelesaikan dan mengakhiri masalah ini, oknum yang membakar dan membawa bendera telah menyampaikan permohonan maaf. Pimpinan GP Anshor serta Nahdlatul Ulama menyesalkan peristiwa tersebut, dan telah memberikan sanksi atas perbuatan yang melanpaui prosedur yang telah ditetapkan dan berharap tidak terulang kembali;
4. Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bergandengan tangan menolak segala bentuk upaya adu domba, dan pecah belah. Mengajak seluruh masyarakat untuk menahan diri agar tidak lagi memperbesar masalah. Khususnya kepada segenap Umat Islan marilah kita bersama-sama mengedepankan dakwah Islam yang bil hikmah wal mauidzatil hasanah;
5. Apabila terdapat pelanggaran hukum di dalam peristiwa ini, diserahkan kepada Polri untuk menyelesaikan berdasarkan hukum yang berlaku.
Lebih lanjut JK menyampaikan harapan semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan melindungi segenap bangsa Indonesia.
Tampak terlihat pula Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abas, Sekjen PBNU Helmy Faishal, Wakil Ketua MUI Zainud Tauhid, Cendekiawan Muslim Azzyumardi Azra, dan Dewan Penasihat Pimpinan Pusat Persatuan Islam Indonesia (Persis) Maman Abdurahman.
Dalam pertemuan ini Wapres didampingi oleh Mensesneg Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kasetwapres Mohamad Omar, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otda Syahrul Udjud, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Husain Abdulah. (AS/RN, KIP-Setwapres).