Jakarta-wapresri.go.id. Pemerintah yang telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), akan segera merealisasikan pembangunan infrastruktur kampusnya, agar harapan Indonesia menjadi kiblat ilmu pengetahuan dan kajian Islam masa depan dapat cepat terwujud.

“Hasil pendidikan adalah peradaban dan akhlak yang baik. Bila melihat situasi akhir-akhir ini, kita tidak bisa menilai itu semua ada di Timur Tengah,” tutur Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat memimpin rapat yang membahas tentang pendirian UIII di kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Kamis, (21/7/2016).

Dalam pembahasan sebelumnya, telah diputuskan lokasi pembangunan kampus UIII akan bertempat di Cimanggis, Depok, dengan luas lahan sekitar 142 hektar. Tanah aset negara yang dimiliki oleh Radio Republik Indonesia (RRI) tersebut, dinilai ideal dan strategis karena relatif dekat dengan Jakarta dan adanya akses jalan tol menuju lokasi.

Kemudian Wapres mengarahkan untuk dibentuk dua tim atau satuan tugas, yakni tim yang bekerja membangun infrastruktur sarana fisik dan tim yang bertugas menyiapkan aspek non fisik seperti konsep visi, misi dan kurikulum pendidikan. Kedua tim, lanjut Wapres, dapat bekerja bersamaan dan paralel, sehingga diharapkan pada tahun 2018, kampus UIII tersebut sudah beroperasi dan berjalan dengan baik.

Terkait pendanaan, Menteri Agama yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Nur Syam melaporkan, Kementerian Agama akan menyiapkan anggaran sebesar 22 miliar di tahun 2016 ini, yang diperoleh dari penghematan anggaran perjalanan dinas, rapat dan honor senilai 6 miliar. Sedangkan 16 miliar kekurangannya dimasukkan dalam pengajuan penambahan APBNP 2016.

Menanggapi soal pendanaan, Wapres mengharapkan agar dapat dibuka penerimaan dana bantuan atau hibah dari luar negeri. Menurutnya, banyak negara yang menghargai inisiatif Indonesia mendirikan pusat kajian tentang Islam.

“Hampir semua negara sangat appreciate. Justru yang semangat itu negara-negara Barat, Amerika dan Eropa, karena Indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar,” jelas Wapres.

Arahan Wapres lainnya, terkait arsitektur dan desain kampus, harapannya UIII akan memiliki sarana dan infrastruktur yang modern dan futuristik, dengan fasilitas teknologi dan lingkungan yang hijau.

“Harus modern dan futuristik, seperti membangun bandara saja. Jangan pakai identitas etnik tertentu. Nggak perlu pakai kubah-kubah seperti di Turki,” seru Wapres.

Dengan kampus UIII, Indonesia ke depan diharapkan dapat menjadi contoh negara dengan pluralisme dan toleransi yang baik. Dimana orang-orang dari seluruh penjuru dunia akan belajar tentang Islam yang moderat.

“Kampus ini disiapkan untuk pemikir dan intelektual Islam yang mendunia, makanya hanya untuk S2 dan S3, post graduate saja,” pesan Wapres.

Hadir mengikuti rapat, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir. (KIP, Setwapres)