Jakarta. Memiliki kekuatan pertahanan dalam suatu negara bukan berarti harus berperang, melainkan untuk mencapai perdamaian. “Jadi apabila kita hadir di sini, untuk menghadiri acara pameran peralatan perang, tidak berarti kita ingin perang, ingin saling membunuh. Tetapi justru tujuannya adalah bagaimana kita menjaga perdamaian dengan mempunyai kekuatan-kekuatan mempertahankan negara,” kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika membuka Indo Defence Expo di Hall C, JI Expo Kemayoran, Rabu, 5 November, 2014.

Indo Defence Expo adalah pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang diadakan setiap 2 tahun. Pameran ini menjadi ajang promosi industri pertahanan, sekaligus media diplomasi untuk mencapai perdamaian dunia. “Yang tidak kalah penting, pameran ini merupakan bagian dari strategi diplomasi pertahanan dalam rangka mempromosikan perdamaian dan kemitraan,” ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan laporannya.

Wapres menekankan bahwa suatu negara yang memiliki sistem pertahanan yang kuat, akan menang dalam peperangan, seperti pepatah yang mengatakan ‘the man behind the gun’. Namun, perang berubah sesuai jaman. “Perang dewasa ini dimenangkan oleh negara yang mempunyai teknologi tinggi. Teknologi bukanlah sesuatu yang mudah, membutuhkan riset dan biaya yang besar. Untuk itulah dibutuhkan kerjasama,” ujar Wapres.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menceritakan tentang perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri pertahanan di Indonesia yang bernama PT Pindad. Dahulu, perusahaan ini mengalami kejayaan karena berhasil membuat produk-produk pertahanan. Namun karena kekurangan dana, kemudian perusahaan ini mengalami kemunduran, dan akhirnya memproduksi alat-alat rumah tangga seperti panci. Tapi kini perusahaan tersebut menjalin kersama dengan industri lain, seperti mesin dan mobil sehingga kembali bangkit dan menghasilkan produk-produk alutsista terkemuka. “Kita hadir di sini dalam kerangka Indo Defence, artinya kita mengharapkan adanya kerjasama yang luas, adanya suatu industri yang bisa menunjang,” harap Wapres.

Wapres juga menyinggung program Kabinet Kerja yang salah satunya fokus untuk meningkatkan fungsi kemaritiman. Ia menekankan, bahwa kekayaan laut di Indonesia tidak akan dapat digali tanpa kekuatan maritim. “Karena itulah kami berterima kasih atas partisipasi dari negara-negara sahabat dalam pameran ini. termasuk Indo marine dan Indo aerospace, semuanya teknologi yang bermanfaat untuk kepentingan bangsa. Pameran ini bukan saja untuk pertahanan tetapi bagaimana memajukan bangsa, bagaimana menggunakan teknologi untuk kemajuan ekonomi bangsa,” pungkas Wapres.

Usai membuka Indo Defence 2014, Wapres melakukan peninjauan pameran. 700 stand baik dalam dan luar negeri dipamerkan dalam acara tersebut. Selain Menhan, turut hadir mendampingi Wapres, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjianto dan Menteri BUMN Rini Sumarno. (Siti Khodijah)

****