Jakarta. Pemerintah telah memerintahkan Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara untuk mengerahkan semua kemampuan dan peralatan untuk mencari dan menemukan pesawat Air Asia QZ8501 dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, yang telah hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) pada hari Minggu, 28 Desember 2014 pukul 07.24 WIB. Pernyataan ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika memberikan keterangan kepada pers di Kantor Basarnas, Minggu petang, 28 Desember 2014.

Wapres mengatakan bahwa pemerintah turut prihatin dan menyatakan duka cita yang dalam atas kejadian ini. Berbagai upaya pencarian telah dilakukan pemerintah sejak mendengar informasi hilang kontak pesawat Air Asia QZ8501 dengan ATC. TNI AL telah mengerahkan semua kapal dan TNI AU telah mengerahkan hercules dan pesawat yang ada. “Besok akan ditambah lagi secara maksimum dan Presiden juga memerintahkan untuk melaksanakan secepat-cepatnya,” ucap Wapres.

Dikatakan Wapres, kita juga mendapat tawaran bantuan dari Singapura, Malaysia, dan Australia. “Dan kita semua menerimanya sebagai tanda suatu keikutsertaan dalam operasi kemanusiaan ini,” ucap Wapres.

Pada saat pesawat Malaysia Airlines MH 370 hilang, Pemerintah Indonesia turut membantu pencarian dengan melibatkan TNI AU, TNI AL, dan Basarnas. “Tentu ini merupakan suatu sifat kita se-ASEAN ini,” ujar Wapres.

Dalam keterangan pers tersebut, Wapres menyampaikan bahwa sampai sekarang belum ada informasi yang memberikan indikasi dimana keberadaan pesawat tersebut. “Namun upaya ini tentu akan berlangsung beberapa hari ke depan sampai ini diketemukan,” kata Wapres.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo melaporkan bahwa fokus kita hari ini adalah melakukan tindak awal. “Kita langsung menuju titik perkiraan lokasi jatuhnya pesawat. Kemudian besok pagi kita akan mulai dengan struktur komando kendali pencarian yang lebih jelas,” kata Soelistyo.

Soelistyo juga menjelaskan bahwa posko utama ada di Basarnas yang akan mengendalikan seluruh operasi pengendalian, kemudian posko taktis akan ditempatkan di Pangkal Pinang. “Kita mengerahkan seluruh kekuatan kita, dari Basarnas, TNI, POLRI dan bantuan masyarakat termasuk para nelayan.Tahap pertama adalah 7 hari kemudian kita evaluasi, kita perpanjang dengan perkembangan situasi nanti di lapangan,” ucap Soelistyo.

Turut hadir mendampingi Wapres ketika memberikan keterangan pers, Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan dan Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.

****