Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden Gambia Ousainou ANM Darboe di Istana Wapres Jl. Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, 16/7.

Kepada awak media Wapres JK mengungkapkan, selain ingin meningkatkan hubungan Indonesia dengan Gambia, Wapres Gambia juga ingin menyampaikan undangan KTT OKI.

“Bapak Wakil Presiden Gambia ini ingin menyampaikan  undangan serta penjelasan tentang KTT OKI di Gambia dan juga tentu meningkatkan hubungan Indonesia dengan Gambia,” terangnya.

Dalam pertemuannya, Wapres JK menekankan pentingnya kepemimpinan Gambia di Organisasi Kerjasama Islam (OKI) utamanya terkait kepentingan negara-negara anggota.

“Saya berharap Kepemimpinan Gambia dapat bermanfaat bagi kemaslahatan umat muslim anggota OKI,” ujarnya.

Kunjungannya 11 hingga 12 Juli 2018 ini, Wapres Ousainou ingin menyerap pengalaman Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia yang pernah menjadi tuan rumah berbagai acara internasional termasuk KTT OKI.

Sebagai informasi bantuan yang telah diberikan oleh Indonesia kepada Gambia diantaranya Program pelatihan pertanian melalui pendirian Agricultural Rural Farmer Training Center di Jenoi sejak 1998 hingga sekarang, Pelatihan keterampilan keprotokolan dan penyelenggaraan konferensi internasional untuk 65 peserta,

Kaitan dengan itu, Pemerintah Gambia memohon untuk mendapatkan kembali pelatihan serupa disertai praktek lapangan untuk tingkat partisipan yang lebih tinggi, utamanya panitia KTT OKI 2019.

Usai pertemuan, acara di lanjutkan dengan jamuan santap siang bersama di tempat yang sama.

Turut mendampingi Wapres Ousainou diantaranya; Permanent Secretary Officer of the President Ebrima Siswo, Chief Executive Officer The Gambia OIC Secretariat Lamin Sanneh, Director of Protocol, Office of the Vice President Musa Sinyan, Dubes Gambia Ramzia Diab Ghanim

Dalam pertemuan tersebut Wapres didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Dirjen Kerjasama Multilateral, Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard. (RN, KIP-Setwapres)