Jakarta-wapresri.go.id Ditengah melemahnya ekonomi dunia, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meyakinkan para pemimpin perusahaan (CEO) yang datang dari berbagai negara untuk tetap bernvestasi di Indonesia. Hal ini dukung dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan ‘kekuatan dalam’.
“’Kekuatan dalam’ apa yang ada di negara ini? Penduduk lebih dari 250 juta jiwa, banyaknya kelas menengah dan juga SDM. Hal ini berarti market yang tersedia di sini lebih baik,” tutur Wapres.
Lebih jauh Wapres menjelaskan bahwa pemerintah juga tengah menggenjot infrastruktur. Hal ini akan memudahkan para investor untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia.
Wapres menyadari, setiap negara saling bersaing dan melakukan efisiensi untuk menarik investor berinvestasi di negara masing-masing. Untuk itu, Wapres memastikan pemerintah Indonesia juga telah membuat regulasi yang memberikan kemudahan serta efisiensi dalam proses perolehan izin usaha.
Wapres juga meyakinkan para CEO yang hadir saat itu, bahwa aksi doa bersama yang akan dilakukan pada Jumat, 2 Desember mendatang, tidak akan mengganggu iklim investasi. Aksi tersebut merupakan kombinasi menyampaikan aspirasi dengan doa, yang mungkin berbeda dari negara-negara demokrasi lainnya.
Dalam kesempatan ini, Wapres juga menceritakan pengalamannya ketika menghadiri APEC di Peru dan KTT Non-Blok di Venezuela yang dihadiri para pemimpin negara. Menurut Wapres, rasa pesimis terlihat dari mereka yang hadir pasca terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS ke-45. Namun setelah berbicara dengan Presiden AS Barrack Obama dan PM Jepang Shinzo Abe, keduanya menyampaikan bahwa Amerika akan lebih realistis.
“Tidak usah cemas akan perang atau hal buruk lainnya, cukup optimis bahwa Amerika akan lebih realistis dan semakin baik,” ucap Wapres.
Wapres mengungkapkan dunia saat ini kurang senyum karena berbagai tantangan yang terjadi, mulai dari melemahnya ekonomi baik di Eropa, AS, China, maupun di Indonesia, sampai terjadinya berbagai konflik di Timur Tengah. Ia pun meyakini, suatu negara tidak dapat hidup secara independen.
“Bila terdapat masalah di China tentu akan berdampak pada kita. Bila terdapat masalah di Amerika, tentu akan berdampak juga untuk China. Begitu juga bila masalah terjadi di Malaysia maka akan berpengaruh pada kawasan Asia,” imbuhnya.
Untuk itu, Wapres menegaskan, bahwa pengusaha dalam hal ini memiliki peran untuk membangun masyarakat yang lebih optimis, karena bila sikap pesimis telah tertanam dan dimiliki oleh mayoritas masyarakat, maka tentu akan menjadi masalah untuk dunia.
“Untuk itulah anda di sini. Bagaimana anda semua bisa berjalan bersama untuk membuat negara lebih baik lagi,” pungkas Wapres.
Sehari sebelumnya, Selasa (29/11/2016), di tempat yang sama, Presiden Joko Widodo juga membuka acara pertemuan tahunan ini, dan meyakinkan para investor bahwa pemerintah terus berupaya memberikan kemudahan investasi di Indonesia.
“Saya di sini untuk meyakinkan anda bahwa kami akan terus melakukan reformasi, menjadikan iklim investasi yang lebih ramah bagi dunia usaha,” tegas Presiden Joko Widodo.
Konferensi CEO Global Forbes yang mengambil tema “Rising to the Challenge” ini, dihadiri 400 pengusaha dari berbagai perusahaan global, baik yang berkantor di Indonesia maupun di seluruh dunia, termasuk sepuluh CEO dari perusahaan Indonesia, seperti CT Corp, Grup Lippo, dan Grup Mayapada. (KIP, Setwapres)