Jakarta, wapresri.go.id – Pramuka sebagai satu-satunya pandu di Indonesia dapat dijadikan sebagai sarana pembinaan dalam menyiapkan generasi unggul dalam menghadapi era 4.0 (Era Disrupsi).

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Budi Waseso, beserta jajaran di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (18/02/2020).

“Sebenarnya bagaimana upaya menjadikan Gerakan Pramuka efektif dalam pembinaan generasi muda, sehingga Gerakan Pramuka perlu diefektifkan dan dihidupkan kembali,” terang Wapres.

Lebih lanjut Wapres menekankan tentang pentingnya pembinaan kedisiplinan kepada generasi muda. Oleh karena itu, ia berharap Gerakan Pramuka dapat menjadi tempat yang tepat untuk membangun kedisplinan generasi muda, karena pembangunan karakter merupakan masalah yang besar bagi bangsa.

“Sekarang ini sudah banyak penurunan tentang kedisiplinan. Saat ini bangsa sudah kurang displin dan terjadi pelanggaran-pelanggaran, karena memang disiplin harus dibangun dari kecil untuk membiasakan,” ungkap Wapres.

“Apalagi dengan banyak berkembangnya paham radikal dengan kelompok-kelompok yang intoleran yang melahirkan radikalisme. Saat ini kita menghadapi virus radikal dan terorisme (raditer),” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut Wapres juga menyampaikan agar upaya-upaya kontraradikalisasi dan deradikalisasi dapat terus dikembangkan, diantaranya melalui sekolah-sekolah dengan membangun jalur-jalur pendidikan termasuk jalur kepramukaan.

Selain itu, secara singkat Wapres juga menjelaskan mengenai bahaya stunting yang dapat membuat SDM Indonesia tidak unggul. Ia menjelaskan bahwa saat ini prevalensi stunting Indonesia masih cukup tinggi yaitu sekitar 27.67 persen dan pemerintah memiliki target untuk menurunkan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk menurunkan stunting.

“Gerakan Pramuka juga bisa menjadi bagian dari upaya untuk menurunkan stunting dengan memberikan pemahaman terutama kepada orang tua dan keluarga mereka bagaimana mencegah terjadinya stunting,” tutur Wapres

Sebelumnya, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso, menyampaikan laporan dan perkembangan tentang gerakan kepramukaan di Indonesia. Ia juga melaporkan tentang rencana pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerakan Pramuka 2020 di Cibubur pada tanggal 19 sampai dengan 21 Februari 2020. Rakernas akan dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari seluruh Indonesia dan juga dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri.

Sedangkan rangkaian acara Rakernas akan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga.

Dalam kesempatan yang sama, Budi Waseso juga menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi Gerakan Pramuka diantaranya terkait status kelembagaan Kwarnas, anggaran, dan proses revisi undang-undang kepramukaan.

Pertemuan ditutup dengan pemberian arahan dari Wapres terkait kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan pemahaman, wawasan dan komunikasi diantara pramuka.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka beserta jajaran atas upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memajukan Gerakan Pramuka di Indonesia.

Hadir mendampingi Budi Waseso, Sekretaris Jenderal Kwarnas Bachtiar, Ketua Komisi Perencanaan dan Pengembangan Kwarnas Jana T. Anggadiredja dan Ketua Komisi Bela Negara Hasto Peatisto Yuwono.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi dan Staf Khusus Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas. (SA/NN, KIP – Setwapres).