Jakarta, wapresri.go.id – Populasi Asia Tenggara sebesar 634 juta jiwa, sekitar 40 persennya adalah penduduk Indonesia, oleh karenanya Indonesia memiliki peran penting pada Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). “Peran Indonesia tentu haruslah besar, sesuai dengan kepentingan yang ada”, ungkap Wapres pada 7th Southeast Asian Studies Symposium di Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Universitas Indonesia, Kamis, 22/3.

Awal pembentukannya ASEAN beranggotakan 5 negara dan saat ini 10 negara, merupakan wadah untuk memperkuat persatuan, kerjasama dalam upaya menyelesaikan masalah, meningkatkan kualitas hidup dan kemakmuran rakyatnya khususnya di kawasan Asia Tenggara.

“Kita bersyukur bahwa di Asia Tenggara ini tidak ada masalah antar wilayah,” ungkap Wapres. “Berbeda dengan kawasan Asia Timur, seperti di Korea dan Asia Selatan di India, Pakistan dan Afganistan yang selalu menjadi wilayah konflik,” imbuhnya.

Namun demikian, Wapres menuturkan konflik yang terjadi di wilayah ASEAN umumnya merupakan konflik internal seperti di Filipina khususnya wilayah Selatan, di Thailand Selatan, dan juga Rohingya di Myanmar.

“Indonesia salah satu negara pendiri ASEAN, telah berperan besar dalam mengatasi konflik diantaranya dengan memfasilitasi perdamaian Kamboja, Mindanao melalui pertemuan di Jakarta,” terang Wapres.

Permasalahan yang dihadapi oleh ASEAN, kata Wapres adalah terorisme namun yang sangat penting ialah, lanjut Wapres, bagaimana ekonomi ASEAN itu dapat bersaing dengan ekonomi sekitarnya.

“Bagaimana upaya bersama ini dapat ditingkatkan untuk menjawab tantangan keamanan dan menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada serta menjaga hubungan antara ASEAN dengan negara-negara di luar Kawasan,” paparnya.

Symposium yang bertujuan untuk menyajikan solusi lintas disiplin, mendefinisikan tantangan, serta tindakan terhadap permasalahan yang ada di Asia Tenggara ini bertemakan What is Southeast Asia? Exploring Uniquess and Diversity? adalah merupakan kerjasama Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Perhimpunan Ahli Lingkungan Indonesia dengan Proyek Asia Tenggara, Universitas Oxford.

 

Tampak hadir dalam acara tersebut Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik, Deputy Secretary-General of ASEAN for Community and Corporate Affairs AKP Mochtan, Civitas akademika UI dan Universitas Oxford. Selain itu juga pertunjukan seni tari Langgeng Gandis yang dibawakan oleh siswi tuna rungu dari Yayasan Santi Rama turut menyemarakan acara yang di gelar 22 hingga 24 Maret 2018.

Sementara Wapres di dampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Administrasi Guntur Iman Nefianto, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, dan M. Ikhsan. (KH/RN, KIP Setwapres).