Jakarta-wapresri.go.id. Pejabat Tinggi Pratama atau Eselon II diharapkan dapat menjadi motor penggerak roda pemerintahan ke depan, agar berjalan efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance, terutama bagi yang bertugas dalam pelayanan langsung kepada masyarakat.
“Karena yang mengendalikan aparat sebenarnya anda, yang mengendalikan aparat pelakasana. Itulah, kenapa kita harus mempunyai satu cara dan sikap untuk menjalankan pemerintahan yang baik, dengan suatu pemahaman dan pengertian tujuan yang ada,” pesan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat memberikan pengarahan kedua setelah Presiden Joko Widodo, kepada para Pejabat Tinggi Pratama dalam Rapat Kerja Pemerintah di Gedung Dhanapala, Selasa, (7/6/2016).
Wapres sangat menyadari peran strategis pejabat eselon 2 sebagai ujung tombak dalam mengeksekusi setiap program dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Setiap instruksi menteri dan eselon I, lanjut Wapres, selalu ditujukan pada para eselon II untuk segera diselesaikan.
“Kalau kita lihat pengalaman, yang menjalankan negeri ini, andalah semuanya sebenarnya secara langsung. Karena kalau presiden memberikan perintah, selalu kepada menteri, kasih disposisi kepada dirjen agar ditelaah, dilaksanakan dengan baik. Diisi lagi, kasih perintah lagi ke bawah agar dilaksanakan sesuai peraturan yang ada, anda kena itu,” seru Wapres disambut tawa hadirin.
Menurut Wapres, saat ini, tuntutan kepada para Eselon II semakin besar, dalam memberikan warna perubahan bagi terciptanya pemerintahan yang baik. Perubahan zaman, imbuh Wapres, harus diadaptasi dengan cepat oleh para aparatur sipil negara (ASN) terlebih Eselon II.
“Bahwa hidup ini adalah perubahan. Negara yang maju penuh perubahan, karena setiap kemajuan hanyalah dengan perubahan, tanpa perubahan maka kita akan stagnan, tapi perubahan tentu yang menguntungkan, yang memberikan manfaat kepada kita semua, kepada negara,” jelas Wapres.
Pada era keterbukaan, salah satu perubahan yang harus diadaptasi dengan cepat adalah perkembangan teknologi. Wapres menegaskan pentingnya birokrasi pemerintah melakukan inovasi dengan mengaplikasikan berbagai perangkat teknologi dalam melayani kebutuhan masyarakat secara langsung.
“Ojek saja, bisa langsung berhubungan dengan pengguna, apalagi kalau mau beli bakmi, kita naik ojek, artinya layanan semakin cepat. Masa pemerintah tidak bisa berhubungan langsung dengan rakyat. Dan semua dimungkinkan dengan aplikasi-aplikasi sederhana,” ungkap Wapres kepada para peserta rapat.
Disamping perubahan, Wapres menegaskan dunia global saat ini juga dipenuhi dengan persaingan dalam segala bidang. Persaingan tersebut mempertemukan antar negara, kota dan daerah untuk saling berhadapan dan berlomba menjadi yang terbaik. Tak luput pula para ASN yang mendukung jalannya pemerintahan suatu negara harus bersaing satu dengan yang lain untuk menempati suatu tugas tertentu atau promosi ke jenjang yang lebih tinggi.
“Zaman dulu dari Eselon II ke Eselon I, tinggal perlu waktu lamanya bertugas, hubungan baik, performa semua baik. Sekarang langsung bersaing satu sama lain, karena ada UU ASN, itu berarti anda sendiri yang meningkatkan kemampuan, dalam hal ini tidak ada lagi yang otomatis, tetapi semua itu melewati persaingan,” tegas Wapres.
Melengkapi arahannya, Wapres mengingatkan birokrasi pemerintahan memperbaiki data dan perencanaannya terkait kebutuhan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Hal itu, diperlukan agar para pejabat birokrasi tidak ragu-ragu dan salah dalam mengambil keputusan untuk merealisasikan program dan kebijakan pemerintah.
“Anda adalah bagian birokrasi yang paling depan menghadapi masyarakat. Menteri bertemu masyarakat tapi tidak datang langsung minta mengeluarkan izin atau mengatur sesuatu. Eselon II disamping Eselon I atau dibawahnya kadang-kadang yang menentukan iya atau tidaknya sesuatu,” ucap Wapres. (KIP, Setwapres)