Jakarta-wapresri.go.id Untuk meningkatkan kapasitas pelajar, pentingnya membuat program yang menyentuh para pelajar. Program yang dibuat hendaknya berdampak langsung ke pelajar, yakni dengan memanfaatkan teknologi, misalnya berinteraksi melalui media sosial, membuat sistem belajar, atau program bimbingan agar para pelajar bisa berkonsultasi cara belajar dengan baik. Hal ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menerima Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Munawar Khalil, bersama pengurus lainnya di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Kemudian Wapres mengingatkan, agar kegiatan PPI jangan hanya fokus pada politik, yakni dengan hanya menyelenggarakan muktamar satu ke muktamar lainnya. Karena apabila sudah bicara politik, dikhawatirkan akan melupakan kepentingan para pelajar yang menjadi target utama organisasi ini.
“Harus bikin kelompok belajar di sekolah-sekolah tingkat SMA/SMP, bikin kelompok-kelompok studi, atau ajar anak SMA jadi pembicara,” terangnya.
Wapres mencermati, saat ini pengurus dan anggota PII didominasi oleh mahasiswa. Padahal idealnya harus ada komposisi yang jelas antara pelajar dan mahasiswa.
Menurut Wapres, PII harus diisi oleh para pelajar karena bisa menjadi sarana bagi mereka untuk belajar dan menambah wawasan terhadap banyak hal. Nilai-nilai inilah yang penting.
“Pengurus daerah harus pelajar. Mau cara bicaranya salah biarin aja, karena itu tempatnya belajar. Kalau benar-benar pelajar baru bisa menggerakkan dari bawah, harus ada perubahan. Harus merubah struktur, bikin batasan umur AD/ART pengurus PII tidak boleh lebih dari 20 tahun, itu baru jalan,” seru Wapres.
Sebelumnya dalam laporannya Munawar menyampaikan, kegiatan PII diantaranya melakukan training tingkat basic, intermediate, dan advance serta kursus manajemen dasar. Tahun lalu juga didirikan Koperasi Pelajar Nusantara yang diharapkan dapat berkembang di seluruh nusantara yang rencananya akan bersinergi dengan Gerakan Indonesia Menabung (GIM).
Dalam kesempatan tersebut, Munawar juga melaporkan bahwa pada tanggal 18 Mei 2017 akan dilaksanakan Muktamar PII ke-XXX di Jakarta dengan jumlah peserta sebanyak 250 s.d. 300 orang dan diharapkan Wapres dapat hadir dan membuka muktamar dimaksud.
Wapres mengapresiasi undangan tersebut, namun dikarenakan ada tugas kenegaraan pada tanggal yang sama, maka Wapres tidak bisa memenuhi undangan ini. Namun Wapres berharap agar kegiatan dapat berjalan lancar dan sukses.
PII berdiri tanggal 4 Mei 1947 di Yogyakarta. PII merupakan organisasi massa Pelajar Islam yang bergerak di bidang kepelajaran dan pengkaderan yang bertujuan terciptanya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang berdasarkan Islam bagi segenap bangsa Indonesia dan umat manusia.
Turut hadir bersama Munawar dalam pertemuan tersebut, Bendahara Umum Zikrillah, Wakil Ketua Bidang Eksternal Baihaqqi, Wakil Ketua Bidang Internal Rahmadani, Komandan Brigade Ali Hamzah,dan Ketua Lembaga Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Win Salamsyah. Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohammad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Staf Khusus Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (KIP, Setwapres)