Jakarta–wapresri.go.id. Dalam memasuki pasar global, produk kerajinan bukan saja dijadikan sebagai produk hiasan atau aksesoris, namun lebih diharapkan menjadi produk yang dapat menghasilkan kegiatan ekonomi, menambah ekspor, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Karena itulah dibutuhkan suatu produk-produk yang bukan hanya sesuai selera kita, tetapi justru harus sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada Pembukaan The 18th Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2016 di Jakarta Convention Center, Rabu (20/4/2016).
Wapres menegaskan, apabila produk-produk kerajinan ini ingin menjadi tahap bisnis dan tahap ekonomi, maka jangan hanya dijadikan sebagai hiasan tetapi mempunyai fungsi. Untuk itu, produk tersebut perlu dirubah menjadi lebih kreatif.
Lebih jauh Wapres mencontohkan, kain songket Minang yang bagus, tetapi berat dan tajam hanya menjadi hiasan dan kebanggaan, tidak bisa menjadi barang ekonomis. Namun setelah Dewan Kerajinaan Nasional (Dekranas) menjadikannya lembut dan murah, barulah menjadi barang ekonomis. Sama dengan batik. Kalau hanya berpegang pada batik tulis yang mahal, indah, dan bagus, hanya beberapa orang yang membeli. Maka kemudian batik dibuat bervariasi, dari harga limapuluh ribu sampai lima juta, bahkan mungkin ada yang lebih dari itu. Semua itu menjadi bagian dari pemikiran yang kreatif.
“Tentulah maka Inacraft ini sangat penting untuk memperlihatkan pergeseran dari hasil kerajinan, dari urusan kultur menjadi produk ekonomi,” ucap Wapres.
Dalam hal persaingan, lanjut Wapres, selalu mempersaingkan tiga hal, kualitas, harga dan delivery time.
“Kita boleh jual yang kualitas, tapi mahal bagaimana? Kita bisa jual murah tapi kualitasnya jelek. Kita bisa jual kualitas, murah, tapi lambat pembuatannya, orang juga tidak suka. Harus ketiga-tiganya,” tutur Wapres.
Wapres berharap penyelenggaraan pameran ini dapat memberikan inspirasi dan dorongan untuk bekerja keras, apalagi dewasa ini diperlukan produk-produk yang berkualitas tetapi harganya terjangkau dan dapat bersaing dengan siapapun.
Usai membuka Inacraft 2016, Wapres yang didampingi Ketua Umum Dekranas Ibu Mufidah Jusuf Kalla, melakukan peninjauan pameran produk kerajinan yang diikuti oleh lebih dari 1400 peserta perusahaan kerajinan, baik produsen maupun eksportir dari 34 provinsi di Indonesia. Mengambil tema The Splendour of Minangkabau, Inacfraft kali ini mengangkat kebudayaan Minangkabau menjadi ikon, dengan menampilkan berbagai kemegahan serta kesenian khas Minangkabau. Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi produk-produk kerajinan Indonesia agar dapat naik ke jenjang yang lebih tinggi sekaligus mengangkat derajat produk yang memiliki nilai jual, serta mampu bersaing dengan produk-produk asing sejenis di pasar internasional.
Hadir pada kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubenur Sumatera Barat Irwan Prayitno serta beberapa duta besar perwakilan negara sahabat. (KIP, Setwapres)