Jakarta. Pondok Pesantren Darunnajah sebagai lembaga pendidikan dengan basis keagamaan diharapkan mampu mendorong terwujudnya generasi yang beriman sekaligus mandiri.

“Harus didorong bagaimana memahami Islam yang tinggi dan juga bagaimana berpikir tentang mendorong dunia usaha, mendorong pekerjaan dan kerajinan serta inovasi yg baik,” demikian disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam puncak acara Kesyukuran 54 Tahun Pondok Pesantren Darunnajah di Ulujami, Jakarta Selatan, pada Sabtu 28 November 2015.

Dalam kesempatan itu, Wapres sebagai pemerintah mengucapkan selamat dan penghargaan atas pengabdian Ponpes Darunnajah selama 54 tahun terakhir bagi kemajuan bangsa.

“Mengabdi selama 54 tahun tentu bukanlah hal yang mudah, tapi yang pasti punya amal ibadah yang luar biasa. 54 tahun menghasilkan banyak alumni dan generasi muda yang mengabdi kepada bangsa dan masyarakat,” tutur Wapres.

Selanjutnya Wapres menekankan pentingnya mewujudkan generasi mandiri dengan pendidikan yang seimbang antara ilmu agama dan pengetahuan umum yang inovatif.

“Generasi muda ini modalnya adalah teknologi, inovasi dan keimanan. Tanpa itu kita akan terpinggirkan,” pesan Wapres.

Seperti diketahui dan sering disampaikan Wapres dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan ormas dan lembaga pendidikan Islam, agar mendorong umat muslim mampu dan mandiri secara ekonomi seperti dengan berwirausaha dan mengembangkan inovasi lainnya.

“Maka apabila Darunnajah mengajarkan kemampuan pribadi anak itu jauh lebih baik untuk masa datang. Kita harus menuju ke situ. Kemampuan mereka untuk mengembangkan ekonomi dan keimanan secara bersamaan, agar dicapai masyarakat yang membela dan menjalankan negeri ini, sehingga bangsa ini terhindar dari masalah di lain hari,” jelas Wapres.

Tampak hadir dalam acara Syukuran Ponpes Darunnajah antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Pimpinan Pondok Darussalam Gontor Hasan Abdullah Sahal dan sejumlah Duta Besar Negara Islam.