Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Presiden Boeing Asia Tenggara Ralph Boyce, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Kamis (3/11/2016). Kedatangan Boyce yang juga mantan Duta Besar AS untuk Indonesia periode 2001 – 2004, beserta delegasi, untuk membahas kemungkinan kerjasama di bidang militer.

Boyce menyampaikan bahwa kedatangannya ke Indonesia adalah untuk menghadiri perhelatan Indo Defence 2016 yang kemarin juga turut dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla. Sebagai perwakilan Boeing di Asia Tenggara, Boyce mengapresiasi Indonesia atas pembelian sejumlah helicopter Apache pada Boeing. Guna memperkuat alutsista yang ada, Boyce menawarkan helicopter pendukung jenis Chinook seri CH 47 F.  Boeing CH-47 Chinook adalah sebuah helikopter Amerika bermesin ganda, tandem rotor dan heavy-lift, dengan kecepatan tertinggi 170 knot (196 mph, 315 km/h).

“Chinook ini dapat digunakan berbarengan dengan Apache yang ada dalam sebuah misi militer,” jelas Boyce.

Direktur Sales dan Marketing Pertahanan Global untuk Kawasan Asia Tenggara Tae Pak Yeong yang hadir mendampingi Boyce menyampaikan, selain untuk kebutuhan militer (deploy pasukan), Chinook juga dapat dipergunakan dalam misi-misi kemanusiaan dan kebakaran hutan. Kemampuan daya angkut sekitar 12.000 kg lebih, diprediksi dapat memobilisasi bantuan kebakaran hutan.

“Teknologi penggunaan bahan bakar secara efisien menjadi kelebihan produk ini bila dibandingkan dengan produk-produk dari negara lain,” ujar Yeong.

Namun, menurut Wapres, kehandalan helicopter Chinook kerap mengalami kesulitan dalam penanganan pemadaman api beberapa waktu lalu di Sumatera. Helicopter bantuan Pemerintah Singapura tersebut dianggap Wapres kurang efisien dalam melakukan bantuan pemadaman.

“Saya melihat sendiri bahwa helicopter Singapura ini mengalami kesulitan dalam penanganan pemadaman api. Malahan kalah dengan helicopter yang kecil-kecil karena lebih lincah. Mungkin karena fisiknya yang besar atau mungkin pilotnya yang kurang handal,” gurau Wapres.

Boyce mengungkapkan, alasan dirinya menawarkan kepada Indonesia, dikarenakan Indonesia dianggap sebaga salah satu negara yang memiliki kemampuan militer terbaik di kawasan Asia Tenggara. Luasnya wilayah Indonesia juga dianggap sebagai salah satu alasan Boeing tergiur untuk menawarkan salah satu produk unggulannya ini.

Dalam kesempatan tersebut, Boyce juga menyampaikan apresiasinya atas kerjasama yang baik selama ini dengan Indonesia khususnya Garuda Indonesia dan Lion Air yang telah menjadi konsumen setia Boeing dalam menjalankan bisnisnya.

“Saya menganggap Indonesia adalah pasar potensial dalam dunia bisnis penerbangan,” ungkap Boyce.

Wapres pun menawarkan kepada Boyce jika Indonesia dapat berpartisipasi dalam pembuatan komponen-komponen pendukung dari produk-produk Boeing, yang ditanggapi positif oleh Boyce.

Sebagai penutup, Wapres menyampaikan, pemerintah akan mempertimbangkan pembelian Chinook ini, mengingat alokasi dana harus diperhitungkan terlebih dahulu.

“Kami akan menghitung serta mempertimbangkan untuk mengalokasikan budget kami terlebih dahulu,” ucap Wapres.

Hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur dan Kemaritiman Tirta Hidayat, dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (KIP, Setwapres)