Kantor Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima CEO Ciputra Group Ciputra di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Rabu, 16 Desember 2015. Kedatangan Ciputra untuk mendukung pengembangan road map nasional entrepreneurship (kewirausahaan) kepada pemerintah melalui Universitas Ciputra.
Dalam pertemuan Ciputra menyampaikan keprihatinan dengan fakta bahwa kurang lebih 1% warga Indonesia menguasai 50% aset bangsa. “Pada zaman penjajahan selama 350 tahun, penjajah mengatur hanya kaum minoritas yang mempunyai akses ke perekonimian dan modal, hal inilah yang harus sekarang ini kita koreksi,” ujar Ciputra.
Hal lain yang disampaikan oleh Ciputra, bercermin dari pengalaman Korea Selatan, hampir 60% warganya mempunyai usaha berorientasi ekspor. “Kalau di Korea Selatan, ada lembaga pemerintah yang khusus menangani entrepreneurship, dan secara berkala 2 minggu sekali melaporkan kepada Presiden, apa-apa saja yang sudah dilakukan dalam program entrepreneurship tersebut,” jelasnya.
Wapres menyambut baik adanya pengusaha nasional yang peduli dengan kondisi ketimpangan ekonomi di Indonesia. “1% warga indonesia mempunyai lebih 50% aset bangsa, diperlukan banyak pengusaha-pengusaha baru agar kesenjangan ini bisa diturunkan,” imbau Wapres.
Wapres Jusuf Kalla juga memberikan arahan kepada para menteri yang mendampingi dalam pertemuan tersebut agar bisa memanfaatkan tawaran-tawaran kerjasama dalam pengembangan entrepreneurship di Indonesia.
Hadir mendampingi Ciputra dalam pertemuan tersebut Harun Hajadi, Junita Ciputra, Antonius Tanan dari Ciputra Group. Sementara Wapres didampingi oleh Menteri Perindustrian Salh Husin, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Kepala Setwapres Mohamad Oemar, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi dan Shinta Kamdani, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto, dan Deputi Kasetwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto.