Pulau Komodo

Kantor Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menggelar rapat tentang Pengembangan Wisata Pulau Komodo di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Kamis, 10 Desember 2015. Rapat dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Pengurus Yayasan Komodo Kita dimana Wapres merupakan Dewan Pembinanya.

Mengawali rapat Wapres mengatakan, setelah Taman Nasional Komodo (Pulau Komodo) ditetapkan sebagai pemenang The New 7 Wonders of Nature (7 Keajaiban Alam) pada tanggal 16 Mei 2012, seyogyanya perlu langsung dibuat rencana pengembangan potensi wisata Pulau Komodo yang memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitarnya. Yayasan Komodo Kita diharapkan dapat berperan aktif dalam proyek tersebut, namun peran utamanya tetap dipegang oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata. “Kita peran pembantu, peran utamanya pemerintah,” ujar Wapres.

Menanggapi hal tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan bahwa telah dilakukan rencana pengembangan wisata di Pulau Komodo yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu. Rencana tersebut antara lain, Pulau Komodo menjadi Top 10 destinasi wisata Indonesia, akan dibangun bandara internasional yang memiliki akses langsung ke Pulau Komodo, sebagai daya tarik akan di selenggarakan event Tour de Flores, pembentukan badan pengelola pariwisata terpadu, dan konsep wisata yang mengdepankan lingkungan, ekonomi, dan masyarakat.

Wapres mengimbau dalam mengembangkan potensi wisata, jangan sampai merubah alam yang sudah ada, jutsru alam tersebut menjadi daya tarik yang dapat dijual. Lebih jauh Wapres mencontohkan Uni Emirat Arab gencar mempromosikan safari padang pasir Dubai (Dubai Dessert Safari), karena dessert merupakan potensi alam yang dimiliki negara tersebut dan belum tentu dimiliki negara lain. Sama halnya dengan Pulau Komodo, Komodo dan keindahan alamnya tetap dipertahankan, namun didukung dengan infrastruktur yang baik. “Orang datang karena berbeda dengan lingkungan asalnya. Jangan merubah alam. Yang dibutuhkan infrastruktur, kebersihan, dan hospitality,” tegas Wapres.

Terkait akses ke Pulau Komodo, Wapres mendukung maskapai internasional yang akan membuka rute langsung ke Bandara Labuan Bajo, tanpa harus transit ke kota-kota lain. “Agar naik kelas internasional, termasuk promosi internasional,” pungkas Wapres.

Yayasan Komodo Kita adalah satu-satunya yayasan yang dibentuk secara resmi untuk menjadi wahana promosi dan informasi tentang Pulau Komodo. Adapun Pengurus Yayasan Komodo Kita yang hadir dalam rapat Dewan Pembina Rikard Bagun, Dewan Pengawas Sofyan Wanandi, G. Sulistiyanto, dan Budiarto Tanohardjo, serta Badan Pengurus Emmy Hafild, Sri Agustiniati dan Sabryna Danusaputra.

*****