Seminar Nasional Pra Muktamar Muhammadiyah

Yogyakarta. Muhammadiyah memiliki potensi untuk menjadi lembaga pendidikan dan dakwah yang dapat menjawab tantangan umat Islam ke depan, terutama di saat Islam Timur Tengah masih terus mengalami konflik yang berkepanjangan. “Pemikiran Islam tidak hanya bicara Al Azhar, tidak hanya bicara Yaman, tidak hanya bicara Arab Saudi. Tapi, belajar Islam pergilah ke Jakarta,” tutur Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka Seminar Nasional Pra Muktamar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu 7 Maret 2015.

Wapres menyampaikan pujiannya kepada Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam yang dapat bertahan dan berkiprah selama lebih dari satu abad. “Tidak banyak organisasi yang bisa berbakti, beramal, beribadah lebih dari satu abad. Muhammadiyah telah melampaui satu abad, luar biasa,” sanjung Wapres.

Kemudian Wapres dengan nada bercanda, membandingkan Muhammadiyah dengan NU yang dinilainya memiliki karakter berbeda dan unik sehingga mampu bertahan dan berkembang sampai saat ini. Muhammadiyah, dianalogikan Wapres seperti holding company, yang memliki struktur organisasi dari atas ke bawah dan lebih rumit. Sedangkan NU dianalogikan seperti franchise. “NU seperti Mc Donalds, yang punya beda-beda. Pesantren itu, yang punya kyai-kyai,” ujar Wapres disambut tawa hadirin.

Sebelumnya Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas menyampaikan, UMY yang menjadi tuan rumah seminar kali ini merupakan kampus kebanggaan Muhammadiyah. selanjutnya PP muhammadiyah akan mengadakan 12 seminar pra muktamar di seluruh indonesia dengan berbagai tema. Muktamar Muhammadiyah sendiri akan dilaksanakan di Makassar pada tanggal 3 s.d. 7 Agustus 2015. (Taufik Abdullah)

****