Jakarta, wapresri.go.id – Keamanan dan ketertiban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh masalah sosial, politik, ekonomi. Apabila masyarakat aman dan tertib maka masalah sosial juga akan baik dan damai kemudian berimbas pada kondisi politik yang baik, dan bermartabat yang pada akhirnya akan menimbulkan suatu kegiatan ekonomi yang baik pula. Demikian juga sebaliknya apabila masalah sosial baik, maka politik juga akan baik, ekonomi juga akan maju. Oleh karena itu maka peran Polri selalu menjadi bagian yang sangat penting dalam setiap kemajuan bangsa ini.

“Semua itu saling berkaitan satu sama lain. Kegiatan secara nasional akan menimbulkan keterkaitan baik dalam ketertiban di bidang hukum, sosial dan politik,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menyampaikan sambutan kepada peserta Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) Kepolisian Republik Indonesia Tahun 2018 di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian(PTIK) Jalan Kebayoran Baru Jakarta Selatan , Jum’at, 4/5.
Lebih lanjut Wapres mengungkapkan berdasarkan pengamatannya dalam 70 tahun perjalanan pengalaman bangsa, masalah sosial, keamanan ketertiban dapat meruntuhkan suatu bangsa.

“Kita lihat apa yang telah terjadi di banyak negara. di Afghanistan, di negara-negara Timur Tengah, akibat keamanan dan ketertibannya tidak terjadi, maka bangsanya rontok. kita juga punya pengalaman yang sama. pada tahun 98 pada saat krisis ekonomi, menyebabkan masalah sosial kmd menyebabkan masalah ketertiban dan keamanan bermasalah, maka timbullah kericuhan, timbullah konflik yang berujung turunnya pemerintahan,” terangnya.

“Jadi semua itu mempunyai akibat-akibat dan saling memberikan pengaruh, sehingga apa pun inti daripada suatu bangsa itu tentu pada ujungnya ingin kesejahteraan yang dilandasi keamanan masyarakat dan ketertiban kita semua,” sambung Wapres.

Oleh karena itu, Wapres menegaskan bahwa Keamanan dan Ketertiban Nasional (Kamtibnas) merupakan prasyarat utama untuk kemajuan suatu bangsa.

“Kenapa banyak ekonomi, masyarakat pengusaha dan dana-dana kita banyak di Singapura? Karena dia merasa aman dan tertib apabila di Singapura. Kenapa Malaysia merasa baik? Juga karena dari sisi keamanan dan ketertiban itu juga mempunyai suatu skala yang baik. begitu juga negara-negara lainnya,” terangnya lagi.

Namun demikian Wapres merasa bersyukur bahwa keamanan negara kita dari tahun ke tahun sudah lebih baik.

“Dari tahun ke tahun masalah keamanan dan ketertiban jauh lebih baik daripada sebelumnya,” ungkapnya.

Polri Harus Moderen dan Profesional

Di kesempatan tersebut Wapres memaparkan perkembangan teknologi yang demikian cepatnya sehingga menimbulkan masalah keamanan dan ketertiban seperti saat ini banyaknya medsos, orang dengan mudah menyebarkan isu berita hoax di mana-mana dan perkembangan kriminal di dunia ini.

“Karena itulah maka profesionalisme yang diharapkan kepada bapak Kapolri, Bila dilihat pada dewasa ini tentu masalah teknologilah yang paling menyebabkan masalah,” paparnya.

Melihat tantangan keamanan kedepan yang begitu komplek, Wapres mengingatkan agar Polri kewaspadaan harus tetap dijaga meskipun hanya kepolisian yang paling lengkap bisa melayani sampai di seluruh Indonesia. “Polda, Kapolres lebih 460, Kapolsek yang tentu ribuan dan pos pos polisi yang lebih banyak,” kata Wapres.

Di kesempatan itu Wapres juga tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh anggota Polri yang telah memberikan rasa keamanan dan ketertiban di masyarakat serta kesediaan pengabdiaannya menjalankan tugas di pelosok kampung-kampung mulai dari Aceh hingga Papua.

“Semua itu merupakan pengabdian yang tulus dan tentu membanggakan bagi kita semuanya,” ujarnya.

Turut hadir mendampingi Wapres, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Wakapolri Komjen Syafruddin, Kepala Sekretaiat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Husein Abdullah. (RN/RP-KIP)