Jakarta. Wacana penyelenggaraan pilkada langsung secara bersamaan dan serentak seluruh Indonesia layak untuk dipertimbangkan dan didukung oleh masyarakat. “Pemilu di Indonesia haruslah disederhanakan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam Pembukaan Rakornas KPU dan KPUD Se-Indonesia di Eco Park Function Hall Ancol, Rabu, 17 Desember 2014.

Mengawali sambutannya, Wapres tak lupa mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas suksesnya pelaksanaan dua pemilu terakhir pada tahun 2014, sehingga dapat menjalankan demokrasi secara utuh. Selanjutnya Indonesia patut bersyukur dan merasa bangga, karena penyelenggaraan pemilunya lebih baik dibandingkan negara Asia lainnya, seperti Philipina, Myanmar, Thailand, Pakistan, karena terlaksana dengan baik dan damai. “Pemilu kali ini, tidak mempunyai gejolak yang besar, tidak ada korban jiwa karena konflik pemilu,” ujar Wapres.

Kemudian Wapres menceritakan pengalamannya pada tahun lalu saat menjadi observer pemilu di Azerbaijan. Ketika pemilu telah usai dilaksanakan, Wapres memimpin rapat tim observer untuk mengevaluasi pelaksanaan pemilu. Saat itu muncullah pendapat yang mencengangkan dari salah satu delegasi pakistan yang mengatakan pemilu di Azerbaijan membosankan, karena tidak ada konflik, kontak senjata, bom bunuh diri dan sebagainya. “Jadi kalau diartikan seperti itu, bisa saja mereka sebut pemilu di Indonesia membosankan,” tutur Wapres disambut tawa hadirin.

Lebih jauh, demokrasi di Indonesia menurut Wapres, telah mengalami kemajuan yang pesat, dan melewati masa-masa sulit, saat demokrasi berjalan otoriter, sentralistik dan tertutup. Wapres kemudian mengisahkan sebuah lelucon pada tahun 1980an, kalau pemilu di Amerika, hasilnya dapat diketahui dengan cepat hanya dalam waktu 6 jam, sedangkan Meksiko hasilnya sudah tersiar dalam 3 hari, tetapi masih kalah dengan Indonesia, 5 tahun sebelum pemilu sudah dapat diketahui hasilnya. “Pak Harto kan sebelum pemilu kita sudah tahu bahwa beliau nanti akan terpilih lagi,” kenang Wapres sambil tersenyum.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Wapres mengingatkan pentingnya menggunakan ilmu dan teknologi dalam penyelenggaraan pemilu ke depan, karena diharapkan dapat mengurangi terjadinya penyimpangan dalam pemilu. “Pemilu lewat elektronik tentu menjadi kajian dan hanya menunggu waktu untuk dilaksanakan,” pesan Wapres.

Sementara itu, Ketua KPU Husni Kamil Manik melaporkan Rakornas kali ini diikuti oleh seluruh anggota KPU provinsi dan kabupaten/kota yang berjumlah sekitar 3200 orang. Dalam kesempatan ini, KPU Pusat juga akan memberikan apresiasi secara internal kepada KPUD terbaik, yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pemilu tahun 2014.

KPU lanjut Husni, juga memberikan penghargaan khusus berupa lifetime achivement kepada dua tokoh bangsa, yakni Bung Hatta dan B.J. Habibie. Keduanya dengan kewenangan yang dimiliki saat itu, dinilai telah mengeluarkan kebijakan yang dapat menyelamatkan kelangsungan demokrasi di Indonesia. (Taufik Abdullah )

****